Senin, 24 Oktober 2011

Tanaman ‘Misterius’ di Halaman Tetangga

Kemarin malam saat saya sedang asik berposting ria di blog, tiba-tiba saja listrik padam. Awalnya saya masih duduk di depan laptop. Tapi tiba-tiba terdengar suara nenek yang agak berteriak. Saya berlari mencari arah suara. Ternyata nenek ada di halaman belakang, sedang melihat asap hitam yang mengepul di langit. Disertai dengan cahaya terang kemerahan. Sepertinya ada bangunan yang terbakar. Saya pun menuju halaman depan. Cari-cari info dari orang lewat. Dugaan saya benar. Memang ada bangunan yang terbakar di pasar dekat rumah saya. Tapi bukan itu yang menjadi pokok pembahasan saya kali ini. Saat saya sedang berkumpul di halaman depan, mata saya tertuju pada sesuatu yang ada di pekarangan rumah tetangga saya. Sesuatu yang biasa kita lihat di halaman rumah. Tapi ini berbeda. Berbeda bagi saya. Karna saya baru pertama kali melihatnya. Sebuah tanaman hijau yang memiliki tangkai kecil dan daun yang lebar. Karna penasaran, saya bertanya pada nenek. Nama tanaman itu dalam bahasa Acehnya disebut ‘Asan Teungeut’. Lucu ya namanya. Jika kita artikan kedalam bahasa Indonesia, maka namanya akan  menjadi ‘Asan Ngantuk’. Hehe…

Tapi nama sebenarnya dari tanaman itu adalah bunga Turi. Bahasa latinnya disebut dengan Sebasnia Grandiflora. Turi (Sesbania grandiflora syn. Aeschynomene grandiflora) merupakan pohon kecil yang memeliki tinggi mencapai 10m. tanaman ini diduga berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis di dunia. Bentuknya berupa pohon dengan cabang yang jarang dan mendatar. Dia memiliki batang utama yang tegak, tajuk cenderung meninggi, dan daun menyirip ganda. Bunganya tersusun majemuk, memiliki mahkota berwarna putih, dan bertipe seperti kupu-kupu khas Faboideae. Dan buahnya polong menggantung.

Pohon Turi di malam hari
Turi dimanfaatkan sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Daun dan bunganya dapat dijadikan sebagai sayur. Kulit batang turi berkhasiat sebagai obat radang usus, obat sariawan dan obat kudis. Banyak ya manfaatnya. Saya sempat mengambil gambar pohon Turi yang ada di pekarangan rumah tetangga saya itu. Kebetulan karna malam, jadi daun-daunnya sedang mengatup, atau ‘tidur’. Tanaman ini ‘tidur’ pada jam 5 sore. Saat matahari mulai tenggelam. Dan ‘bangun’ lagi keesokan harinya pada jam 6 pagi saat matahari mulai terbit. Seperti gambar disamping inilah pohon Turi saat malam hari.

Pohon Turi di siang hari
Nah teman-teman, keesokan harinya saya kembali mengamati pohon Turi ini. Ternyata benar, daunnya mulai membuka kembali. Saya pun langsung mengambil gambarnya. Inilah dia pohon Turi di siang hari.
Huufft…… akhirnya rasa penasaran saya tentang tanaman misterius yang ada di pekarangan rumah tetangga terjawab. Terimakasih untuk nenek yang sudah mau menjelaskan. Walaupun sudah lanjut usia, tapi masi bisa diandalkan ^^





0 komentar:

Posting Komentar

Jika kolom komentar di bawah ga berfungsi, kamu bisa klik button form komentar munculan untuk memberikan komentar kamu. Terimakasih :)